FAQ

Pertanyaan    : Apakah itu Nomor Induk Berusaha (NIB) ?
Jawaban        : Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB adalah bukti registrasi / pendaftaran pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usahanya

Pertanyaan    : Apakah NIB harus diganti apabila perusahaan pindah alamat?
Jawaban        : NIB tidak perlu diganti, cukup dengan melakukan perubahan alamat.

Pertanyaan    : Bagaimana tahapan pendirian PT setelah adanya OSS?
Jawaban        : Untuk pendirian PT dimulai dari pembuatan akta pendirian dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM melalui notaris serta NPWP Perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pendaftaran perizinan berusaha melalui OSS (oss.go.id). Melalui OSS akan diterbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Standar dan Izin sesuai kategori risiko.

Pertanyaan    : Apakah NIB untuk kantor pusat saja?
Jawaban        : Ya, NIB diterbitkan atas kantor pusat. Sehingga satu perusahaan hanya dapat memiliki satu NIB saja.

Pertanyaan    : Apakah pelaku usaha perorangan dapat memilih API?
Jawaban        : Pelaku Usaha orang perseorangan hanya dapat memilih angka pengenal impor produsen untuk kepentingan kegiatan usahanya sebagaimana yang tercantum di dalam Perizinan Berusaha.

Pertanyaan    : Apakah PMA boleh berbentuk CV atau bukan badan hukum?
Jawaban        : Berdasarkan UU Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pada pasal 5 ayat 2 berbunyi Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di wilayah Indonesia.

Pertanyaan    : Apakah ada pembatasan masa berlaku atas NIB?
Jawaban        : NIB berlaku selama Pelaku Usaha menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 92 (1) PP 5/2021)

Pertanyaan    : Apakah NIB berlaku juga sebagai TDP?
Jawaban        : NIB berlaku juga sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API) jika diperlukan, dan Hak Akses Kepabeanan (NIK) jika diperlukan.

Pertanyaan    : Apakah ada biaya dalam proses perizinan di OSS?
Jawaban        : Proses perizinan dan non perizinan melalui OSS tidak dikenakan biaya.

Pertanyaan    : Apakah semua perizinan bidang usaha diakses melalui OSS ?
Jawaban        : Untuk daftar sektor yang perizinannya dilakukan melalui OSS dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 5tahun 2021, sedangkan untuk daftar perizinan yang dilakukan melalui OSS dapat dilihat pada lampiran peraturan tersebut.

Pertanyaan    : Apakah semua kegiatan PMA harus memiliki rencana investasi lebih dari Rp 10 Miliar, di luar tanah dan bangunan?
Jawaban        : Ya, sesuai dengan jenis kegiatan usahanya sebagaimana diatur di Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021

Pertanyaan    : Jika ada permasalahan dengan Status KSWP, apa yang mesti dilakukan oleh pelaku usaha?
Jawaban        : Pelaku usaha diminta datang ke Kantor Pajak setempat untuk melakukan pengecekan terhadap atas SPT 2 (dua) terakhir.

Pertanyaan    : Apakah semua usaha wajib memiliki SLF?
Jawaban        : Berdasarkan PP 16 2021 Sertifikat Laik Fungsi diperlukan oleh Pelaku Usaha yang bertindak sebagai Pemilik Bangunan Gedung, dalam rangka pengoperasian bangunan gedung

Pertanyaan    : Apakah pelaku usaha dapat memiliki usaha yang beresiko tinggi dan rendah dalam satu Perusahaan
Jawaban        : Berdasarkan Peraturan BKPM 4 2021 dapat diakomodir jika melakukan lebih dari satu kegiatan usaha dengan tingkat risiko yang berbeda

Pertanyaan    : Apakah semua usaha wajib AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL?
Jawaban        : Berdasarkan Peraturan Menteri LHK 4 2021 telah dilakukan pemilahan terkait dengan jenis kegiatan usaha yang wajib memiliki perizinan dalam hal lingkungan hidup, baik AMDAL, UKL-UPL atau SPPL

Pertanyaan    : Berapa lama waktu penyampaian LKPM untuk pelaku usaha kecil dan usaha menengah?
Jawaban        : Penyampaian LKPM disampaikan oleh Pelaku Usaha untuk setiap tingkat Risiko secara berkala dengan ketentuan bagi Pelaku Usaha kecil setiap 6 (enam) bulan dalam 1 (satu) tahun laporan, sedangkan bagi Pelaku Usaha menengah dan besar setiap 3 (tiga) bulan (triwulan).